Bagian dari seri tentang |
Budaya Afrika Selatan |
---|
Sejarah |
Bangsa |
Agama |
|
Kelompok rasial di Afrika Selatan memiliki asal usul yang beragam. Kategori-kategori rasial diperkenalkan oleh Apartheid masih mendarah daging di masyarakat Afrika Selatan[1][2][3][4] dengan orang Afrika Selatan dan partai penguasa Afrika Selatan kembali mengkategorikan diri sendiri, dan masing-masing, termasuk dalam salah satu dari empat kelompok ras yang sudah ditentukan (Kulit hitam, Kulit putih, Kulit berwarna dan India).[4][3] Statistics South Africa meminta orang menjelaskan diri sendiri pada sensus dalam lima kelompok populasi rasial.[5] Perkiraan 2022 adalah 81,4% Kulit hitam Afrika Selatan, 7,3% Kulit putih Afrika Selatan, 8,2% Kulit berwarna Afrika Selatan, dan 2,7% India Afrika Selatan.[6]
Statistics South Africa menyediakan lima kategori rasial sehingga orang-orang bisa mengkategorikan dirinya sendiri, yang terakhir, "tidak menyatakan/lainnya" merupakan respons yang akan diabaikan dan dihilangkan.[7] Angka perkiraan pertengahan tahun 2010 untuk kategori lainnya adalah Kulit hitam 78,4%, Kulit putih 10,2%, Kulit berwarna 8,8%, India/Asia 2,6%.[8] Sensus pertama di Afrika Selatan pada 1912 menunjukan Kulit putih membentuk 22% populasi; persentase menurun pada 16% di tahun 1980.[9]
Others pointed out that the repeal of the Population Registration Act in 1991 removed any legal basis for specifying 'race'. The Identification Act of 1997 makes no mention of race. On the other hand, the Employment Equity Act speaks of 'designated groups' being 'black people, women and people with disabilities'. The Act defines 'black' as referring to 'Africans, coloureds and Indians'. Apartheid and the racial identification which underpinned it explicitly linked race with differential access to resources and power. If the post-apartheid order was committed to remedying this, race would have to be included in surveys and censuses, so that progress in eradicating the consequences of apartheid could be measured and monitored. This was the reasoning that led to a 'self-identifying' question about 'race' or 'population group' in both the 1996 and 2001 population censuses, and in Statistics SA's household survey programme.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search